"SUNGGUH-SUNGGUH MENGASIHI YESUS" 

(1 PETRUS 1:22)

(Ibadah Raya 4 Desember 2016 - Pdt. Yoyong Ch. Santosa)

1 Petrus 1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus iklas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu. Kita harus mengamalkan kasih dalam kehidupan kita. Tentu bukan hanya kasih saja, tetapi masih ada yang lain. Tuhan menginginkan kita melakukan kesembilannya buah roh secara utuh dan dengan segenap hati. Hal ini adalah hal yang sulit dilakukan tetapi ini bukanlah hal yang tidak mungkin banyak orang bisa melakukannya.

Matius 19:16 menceritakan tentang seorang muda yang datang kepada Yesus. Ia  mengajukan pertanyaan kepada Yesus seolah-olah ingin "menantang" Yesus. Ia menanyakan tentang perbuatan baik apa yang harus ia lakukan agar masuk Surga. Banyak ukuran manusia untuk mengukur kebaikan seseorang, tapi hanya Satu yang baik yaitu Allah.

Kehidupan sempurna adalah suatu target yang harus dicapai oleh anak-anak Tuhan. Dalam 1 Tesalonika 5:23 dijelaskan bahwa roh, jiwa dan tubuh anak-anak Tuhan terpelihara sempurna menjelang kedatangan Tuhan dan ini adalah suatu penggenapan. Satu pertanyaan yang menjadi perenungan kita, bagaimana ketika kita mengasihi Tuhan? Apakah kita biasa saja atau kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan?

Markus 12:29-30 berkata;(29) Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (30) Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Mengasihi dengan apa yang kita miliki, bukan sebagian tetapi semua yang kita miliki. Kalau benar-benar kita mengasihi Tuhan kita berikan apa yang kita miliki itu dengan segenap hati.Dalam Markus 19:21 ditekankan bahwa ketika kita mengikut Tuhan maka kita juga harus berpikir dan bertindak seperti Tuhan juga.
Allah mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib dan itu adalah bukti kasih yang sempurna. Yesus mengajarkan orang muda itu untuk berkorban. Kita juga harus belajar berkorban untuk Tuhan, bukan hanya berkorban harta, tetapi berkorban-waktu-juga.                     Apa artinya pengorbanan ?
1.   Pemberian yang terbaik, bukan  asal-asalan atau sisa.Allah Bapa mengorbankan anak-Nya yang tunggal, dan itu adalah pemberian yang terbaik. Itu adalah pengorbanan yang bukan asal-asalan atau sisa.  Lukas 12 menjelaskan bagaimana Zakheus mengundang Yesus dan perubahan terjadi dalam hidupnya. Ia mengambil keputusan untuk menyerahkan seluruh yang ia punya, berbeda dengan orang  muda yang kaya.

2.     Pengorbanan harus disertai rasa sakit. Yesus disiksa, dipukul dan disalibkan, begitu besar rasa sakit yang Yesus alami. Pengorbanan tanpa rasa sakit bukanlah suatu pengorbanan. Sesuatu yang baik yang kita miliki, atau sesuatu yang sangat kita kasihi, dan Tuhan menginginkannya, dan kita dengan segenap hati memberikannya untuk Tuhan, maka itu adalah pengorbanan.
3. Tanda kepatuhan, tanda ucapan   syukur kita. Tuhan berkata kepada pemuda kaya itu untuk menjual seluruh hartanya dan mengikut Yesus, tetapi pemuda itu tidak melakukannya. Ketika Tuhan berkata ikutlah Aku maka akan ada konsekuensi yang akan kita hadapi.Biarlah sebagai umat Tuhan kita melakukan segala sesuatu untuk Tuhan dengan segenap hati, sebagai tanda kasih kita yang sungguh-sungguh pada Yesus karena Yesus sudah terlebih dahulu mengasihi kita. Diberkati yang membaca, merenungkan dan yang melakukan Firman-Nya. Amin.