"TANGAN YANG BERSIH" (AYUB 22:21-30)
(Ibadah Raya 27 Nopember 2016 - Pdt Yoyong Ch. Santosa)
Kata kunci dari ayat nats kita yaitu 'kebersihan tanganmu' dengan kata lain 'tangan yang bersih'. Kata bersih mempunyai suatu konotasi yang
positif dan merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap orang. Dari
kecil kita sudah diajarkan untuk menjaga kebersihan, seperti dengan mencuci
tangan. Mencuci tangan mungkin terlihat sebagai hal sederhana tapi sangatlah
penting. Anak yang tidak mencuci tangan dapat mengalami berbagai macam penyakit
termasuk cacingan. Hal ini sebagai tanda bahwa kebersihan tangan mempengaruhi
kebersihan tubuh secara keseluruhan dan dapat berdampak pada sikap dan kualitas
hidup seseorang. Orang yang bersih akan memiliki hidup sehat dan bahagia.
Demikian juga dalam ayat nats, tangan yang bersih menyebabkan hidup yang di
berkati Tuhan (Ayat 29). Namun sebelum Allah
memberkati hidup kita, ada beberapa
langkah agar tangan kita tetap bersih, sehingga berkat Tuhan itu bisa-kita-alami:
Ada orang yang seringkali memakai ayat-ayat Alkitab untuk
memperoleh berkat Tuhan. Seperti dalam Maleakhi 3:10 mengenai
perpuluhan yang kemudian disalahtafsirkan. Ketika kita memberikan perpuluhan,
Tuhan tidak begitu saja menggandakan uang seperti yang dilakukan Dimas Kanjeng.
Taat Pribadi. Walaupun Tuhan memang mampu mengerjakan hal itu, tapi masalahnya
mau atau tidak Dia melakukannya untuk kita? Mau atau tidak Tuhan menyembuhkan,
menolong, memberkati kita? Sejak manusia jatuh ke dalam dosa,
hubungan manusia dengan Tuhan hancur. Tapi Tuhan Yesus datang memulihkan
hubungan itu dengan mati di atas kayu salib, Ia memberikan perdamaian antara
manusia dengan Allah bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Tuhan selalu
rindu dekat dengan kita, namun manusia seringkali yang berusaha jauh dari Dia. Maka
dari itu kita harus menjalin suatu relasi yang baik dengan Tuhan melalui doa,
ibadah, penyembahan yang kita naikkan kepada Dia. Kita harus hidup bersandar di
sisinya Tuhan, dan yakin jika kita menomer satukan Tuhan maka berkat akan
disediakan bagi kita.
2. Hidup
menurut Firman Allah (Ayat 22) Firman Tuhan adalah firman bagi diri kita
sendiri. Saat mendengar Firman, maka kita menerima firman sehingga menjadi
terang bagi jalan-jalan kehidupan kita tetap dalam kebenaran. Dalam Mazmur 1:1-3 ada dua perkara besar yang disediakan bagi orang-orang
yang menaati Firman Tuhan, yaitu ‘berbahagia’
dan ‘berhasil’. Marilah kita semakin
dalam mendalami Firman Tuhan di kehidupan kita. Tidak cukup hanya mendengarkan
Firman Tuhan dari khotbah seminggu sekali tapi haruslah membaca Firman itu
setiap hari agar hidup kita sehat. Bagaimana bisa rohani kita sehat jika kita
mengisi hati kita dengan Firman Tuhan hanya semingu sekali. Bahkan dikatakan
renungkanlah itu siang dan malam, supaya kita bertindak hati-hati dan tidak
menyimpang (Yosua 1:8). Firman itu sederhana dan mudah dimengerti
juga suatu yang luar biasa, karena orang yang tidak bersekolah dengan orang
yang memiliki pendidikan tinggi pun dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama
tentang Firman. Terkadang manusia dengan kepintarannya menafsirkan Firman Tuhan
sehingga kebenaran itu menyimpang dari yang tertulis di dalamnya. Janganlah
melakukan penyimpangan sebab bagaimanapun kita sembunyi Tuhan pasti tahu kalau
kita tidak bertindak hati-hati. Maleakhi 3:8, Tuhan selalu tahu
apa yang kita lakukan dan Tuhan tahu kalau kita menipu Dia
karena hukumnya sudah jelas tertullis bagaimana kita harus hidup,
tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Tuhan. Hukum-hukum dasar itu sudah
jelas tertulis dalam Alkitab, dan itulah yang harus kita jalani. Banyak orang
yang mengejar pendidikan setinggi-tingginya untuk mendapatkan penghasilan yang
baik, hal itu memang tidak salah namun ada satu ilmu wajib yang harus kita
pelajari yaitu Firman Tuhan, sebab tanpa Firman Allah maka ilmu-ilmu yang lain
akan menjadi sia-sia. Ingatlah bahwa ilmu dasar yang kita punya yaitu Firman
Tuhan, dan segala gelar kesarjanaan kita hanya akan berakhir di sebuah batu
nisan.
3. Hidup dalam
pertobatan (Ayat 23-26) Jika kita hidup dalam pertobatan maka Tuhan akan mengampuni
dan membawa pada suatu pemulihan hubungan yang baik dengan Allah. Kadang kita
sulit mengalami berkat Allah karena ada dosa dalam hidup kita, karena tangan
kita kotor. Kita seringkali tidak jujur, tidak berkenan pada Allah, tidak
menepati janji, dan sebagainya. Ingatlah!! Bahwa Allah tidak akan memberkati keuntungan yang diperoleh dengan cara tidak benar.
Marilah kita sungguh-sungguh hidup dalam pertobatan.
Hal lain yang perlu kita jauhi yaitu lebih mengutamakan harta
dunia dari pada Allah (ayat 24). Banyak orang lebih menghargai usaha yang dimiliki, lebih
mencintai karirnya dari pada Allah. Uang memang penting tapi uang bukanlah
segalanya, sebab Tuhanlah yang memberikan berkat bagi kita (Matius 6:33 dan
Amsal 10:22)
4.-Hidup-dalam-doa-(Ayat-27) Doa adalah suatu
komunikasi dengan Allah, doa
adalah suatu bentuk persahabatan atau hubungan yang
erat dengan Tuhan, dan doa adalah suatu pernyataan bahwa hidup kita bergantung sepenuhnya
kepada Allah. Saat kita berdoa merendahkan hati kita, kita mengakui bahwa kita
tidak bisa hidup berjalan tanpa Tuhan, hidup dan usaha kita akan sia-sia tanpa
Tuhan yang menyertai (Mazmur 127:1).Ayub 22:30 mengatakan bahwa orang yang tidak
bersalah diluputkannya.
Bagaimana
dengan kehidupan kita? Sudah bersihkah tangan dan hidup kita di hadapan Tuhan?
Dengan hidup akrab dan pertobatan di hadapan Tuhan, mari isi hari-hari kita
dengan berdoa, sujud di bawah kaki Tuhan, mendengarkan Firman Tuhan memahami,
dan melakukannya, supaya tangan kita bersih dan akhirnya kebahagiaan serta
keberhasilan menjadi bagian kehidupan kita. Diberkati yang membaca, merenungkan
dan yang melakukan Firman-Nya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar