SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram

"TANGAN YANG BERSIH" (AYUB 22:21-30)
(Ibadah Raya 27 Nopember 2016 - Pdt Yoyong Ch. Santosa)

            Kata kunci dari ayat nats kita yaitu 'kebersihan tanganmu' dengan kata lain 'tangan yang bersih'. Kata bersih mempunyai suatu konotasi yang positif dan merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap orang. Dari kecil kita sudah diajarkan untuk menjaga kebersihan, seperti dengan mencuci tangan. Mencuci tangan mungkin terlihat sebagai hal sederhana tapi sangatlah penting. Anak yang tidak mencuci tangan dapat mengalami berbagai macam penyakit termasuk cacingan. Hal ini sebagai tanda bahwa kebersihan tangan mempengaruhi kebersihan tubuh secara keseluruhan dan dapat berdampak pada sikap dan kualitas hidup seseorang. Orang yang bersih akan memiliki hidup sehat dan bahagia. Demikian juga dalam ayat nats, tangan yang bersih menyebabkan hidup yang di berkati Tuhan (Ayat 29). Namun sebelum Allah memberkati hidup kita, ada beberapa langkah agar tangan kita tetap bersih, sehingga berkat Tuhan itu bisa-kita-alami:                                                                                                                                             
1.-Hidup-akrab-dengan-Tuhan-(Ayat-21)                                                                               Hidup yang bahagia diawali dengan suatu hubungan yang baik dengan Allah. Suatu relasi yang baik selalu mendahului fasilitas dari kehidupan kita. Relasi merupakan suatu jalan untuk menuju keberhasilan. Demikian juga relasi dengan Tuhan, ada orang-orang yang hidupnya tidak ramah dan akrab dengan Tuhan, yang meminta berkat Tuhan tapi tidak mau bergaul karib dengan Tuhan.  

Ada orang yang seringkali memakai ayat-ayat Alkitab untuk memperoleh berkat Tuhan. Seperti dalam Maleakhi 3:10 mengenai perpuluhan yang kemudian disalahtafsirkan. Ketika kita memberikan perpuluhan, Tuhan tidak begitu saja menggandakan uang seperti yang dilakukan Dimas Kanjeng. Taat Pribadi. Walaupun Tuhan memang mampu mengerjakan hal itu, tapi masalahnya mau atau tidak Dia melakukannya untuk kita? Mau atau tidak Tuhan menyembuhkan, menolong, memberkati kita? Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, hubungan manusia dengan Tuhan hancur. Tapi Tuhan Yesus datang memulihkan hubungan itu dengan mati di atas kayu salib, Ia memberikan perdamaian antara manusia dengan Allah bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Tuhan selalu rindu dekat dengan kita, namun manusia seringkali yang berusaha jauh dari Dia. Maka dari itu kita harus menjalin suatu relasi yang baik dengan Tuhan melalui doa, ibadah, penyembahan yang kita naikkan kepada Dia. Kita harus hidup bersandar di sisinya Tuhan, dan yakin jika kita menomer satukan Tuhan maka berkat akan disediakan bagi kita.
2. Hidup menurut Firman Allah (Ayat 22)           Firman Tuhan adalah firman bagi diri kita sendiri. Saat mendengar Firman, maka kita menerima firman sehingga menjadi terang bagi jalan-jalan kehidupan kita tetap dalam kebenaran. Dalam Mazmur 1:1-3 ada dua perkara besar yang disediakan bagi orang-orang yang menaati Firman Tuhan, yaitu ‘berbahagia’ dan ‘berhasil’. Marilah kita semakin dalam mendalami Firman Tuhan di kehidupan kita. Tidak cukup hanya mendengarkan Firman Tuhan dari khotbah seminggu sekali tapi haruslah membaca Firman itu setiap hari agar hidup kita sehat.  Bagaimana bisa rohani kita sehat jika kita mengisi hati kita dengan Firman Tuhan hanya semingu sekali. Bahkan dikatakan renungkanlah itu siang dan malam, supaya kita bertindak hati-hati dan tidak menyimpang (Yosua 1:8). Firman itu sederhana dan mudah dimengerti juga suatu yang luar biasa, karena orang yang tidak bersekolah dengan orang yang memiliki pendidikan tinggi pun dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama tentang Firman. Terkadang manusia dengan kepintarannya menafsirkan Firman Tuhan sehingga kebenaran itu menyimpang dari yang tertulis di dalamnya. Janganlah melakukan penyimpangan sebab bagaimanapun kita sembunyi Tuhan pasti tahu kalau kita tidak bertindak hati-hati.         Maleakhi 3:8, Tuhan selalu tahu apa yang kita lakukan dan Tuhan tahu kalau kita menipu Dia
karena hukumnya sudah jelas tertullis bagaimana kita harus hidup, tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari Tuhan. Hukum-hukum dasar itu sudah jelas tertulis dalam Alkitab, dan itulah yang harus kita jalani. Banyak orang yang mengejar pendidikan setinggi-tingginya untuk mendapatkan penghasilan yang baik, hal itu memang tidak salah namun ada satu ilmu wajib yang harus kita pelajari yaitu Firman Tuhan, sebab tanpa Firman Allah maka ilmu-ilmu yang lain akan menjadi sia-sia. Ingatlah bahwa ilmu dasar yang kita punya yaitu Firman Tuhan, dan segala gelar kesarjanaan kita hanya akan berakhir di sebuah batu nisan.
3. Hidup dalam pertobatan (Ayat 23-26) Jika kita hidup dalam pertobatan maka Tuhan akan mengampuni dan membawa pada suatu pemulihan hubungan yang baik dengan Allah. Kadang kita sulit mengalami berkat Allah karena ada dosa dalam hidup kita, karena tangan kita kotor. Kita seringkali tidak jujur, tidak berkenan pada Allah, tidak menepati janji, dan sebagainya. Ingatlah!! Bahwa Allah tidak akan memberkati keuntungan yang diperoleh dengan cara tidak benar. Marilah kita sungguh-sungguh hidup dalam pertobatan.
Hal lain yang perlu kita jauhi yaitu lebih mengutamakan harta dunia dari pada Allah (ayat 24). Banyak orang lebih menghargai usaha yang dimiliki, lebih mencintai karirnya dari pada Allah. Uang memang penting tapi uang bukanlah segalanya, sebab Tuhanlah yang memberikan berkat bagi kita (Matius 6:33 dan Amsal 10:22)
4.-Hidup-dalam-doa-(Ayat-27) Doa adalah suatu komunikasi dengan Allah, doa adalah suatu bentuk persahabatan atau hubungan yang erat dengan Tuhan, dan doa adalah suatu pernyataan bahwa hidup kita bergantung sepenuhnya kepada Allah. Saat kita berdoa merendahkan hati kita, kita mengakui bahwa kita tidak bisa hidup berjalan tanpa Tuhan, hidup dan usaha kita akan sia-sia tanpa Tuhan yang menyertai (Mazmur 127:1).Ayub 22:30 mengatakan bahwa orang yang tidak bersalah diluputkannya.
Bagaimana dengan kehidupan kita? Sudah bersihkah tangan dan hidup kita di hadapan Tuhan? Dengan hidup akrab dan pertobatan di hadapan Tuhan, mari isi hari-hari kita dengan berdoa, sujud di bawah kaki Tuhan, mendengarkan Firman Tuhan memahami, dan melakukannya, supaya tangan kita bersih dan akhirnya kebahagiaan serta keberhasilan menjadi bagian kehidupan kita. Diberkati yang membaca, merenungkan dan yang melakukan Firman-Nya. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar