"HIDUP YANG BERSAKSI" (Mazmur 133:3)
(Ibadah Raya 11 Desember 2016 – Pdt.
Yoyong Ch. Santosa)
Hidup dalam dunia ini, kita tidak hidup untuk diri sendiri, keselamatan
yang kita terima dari Yesus bukan hanya untuk diri sendiri, bukan hanya untuk keluarga kita atau gereja kita saja. Kita harus jadi saksi, hidup yang bersaksi akan nama Yesus. Apalagi di
situasi yang sedang terjadi di negara kita sekarang ini, untuk bersaksi akan nama Yesus adalah hal yang sangat sensitif. Karena keadaan inilah yang membuat kita terkadang tidak
peduli akan keselamatan orang-orang di sekitar kita.
2 Korintus 3:2-3 dikatakan kamu adalah
surat Kristus. Dalam pandangan anak-anak
Tuhan surat Kristus adalah Alkitab tetapi
bagi dunia, orang yang tidak percaya Yesus tidak
dapat melihat Kristus,
surat Kristus itu adalah hidup kita.
Hidup kita di
satu sisi bisa membuat orang memuliakan Kristus dan di sisi lain dapat mencela bahkan menghujat serta
menolak nama Yesus.
Bersaksi tidak hanya dilakukan
dengan kata-kata saja karena bersaksi yang jauh lebih efektif adalah kesaksian hidup orang
percaya melalui perkataan dan perbuatan kita.
Hidup yang bersaksi dalam ayat nats dikatakan seperti Embun. Artinya :
1. Membawa kesegaran dan kesejukan
Sudahkah kita seperti embun yang dapat memberi damai bagi orang di sekitar kita.
Matius 5:9
berkata;
berbahagialah orang
yang membawa
damai, karena
mereka akan
disebut anak-anak Allah.
Embun adalah butiran
air yang sangat kecil dan tidak jelas terlihat namun dapat dirasakan kesejukan dan kesegarannya.
Berbicara tentang nama Yesus secara langsung
tidaklah mudah, sesuatu yang sensitif dan
perlu kehati-hatian. Jadilah seperti embun, walaupun tidak kelihatan
nyata namun dapat dirasakan kesejukan dan kesegarannya.
Apa yang kita katakan
kepada orang di sekitar kita
dapat menjadi kesaksian. Dari kata-kata
iman
yang kita katakan bagi orang lain bisa
mendorong orang lain yang tidak percaya juga memiliki iman dan semangat.
Mujizat dapat terjadi kepada semua orang percaya maupun tidak, namun keselamatan hanya ada dalam nama Yesus. Minimal kita menjadi surat yang terbuka yang dapat dibaca semua orang, untuk
percaya atau tidak kepada Yesus itu urusan
pribadinya
2. Embun membawa kehidupan bagi tanaman di sekitarnya
Di negara Timur Tengah
yang
siang dan malam dengan cuaca ekstrim namun
saat pagi hari embun ada di tanaman
dan membawa kehidupan. Demikian
hidup kita juga membawa kehidupan bagi orang-orang yang putus asa, ketika orang mengalami kesusahan kita hadir
dan
memberikan kekuatan kepada mereka. Ada kekuatan yang baru yang dapat dirasakan
oleh orang-orang yang berada disekitar kita saat mereka mengalami putus asa. Sebagai
anak Tuhan ketika kita berada di lingkungan
yang tidak nyaman namun dapat memberi kenyamanan
bagi lingkungan tersebut.
3. Membawa suasana syukur
Pagi hari saat melihat embun maka dalam hati kita hanya ada ucapan syukur karena
Tuhan menciptakan segala sesuatunya indah. Dalam kondisi apapun kita dapat bersyukur kepada
Tuhan
atas
apa
yang
Tuhan
beri.
Selalu
mengucap syukur
itulah
salah
satu
kesaksian yang bisa kita berikan bagi orang lain.
4. Embun itu stabil
Kehadiran embun tidak berubah tetapi selalu ada setiap pagi. Demikian hidup Kekristenan kitapun harus stabil, setiap minggu ke gereja, setiap pagi berdoa dan membaca
Firman Tuhan dan setiap hari selalu tersenyum.
Setiap hari menjadi surat Kristus yang dapat dibaca oleh semua orang. Banyak orang berusaha menjatuhkan bahkan membuat
kita tidak nyaman.
Sekalipun dimusuhi orang, dijatuhkan dan dibenci tetaplah menjadi
saksi Kristus seperti embun.
Diberkati yang membaca, merenungkan dan yang melakukan kebenaran
Firman- Nya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar